Pilihan Strategi Pemanfaatan TI
TI modern memungkinkan kerjasama yang luar biasa
antar masyarakat, pelaku ekonomi dan negara. Sebuah paradoks: karena ekonomi
global makin membesar, maka negara-negara yang mengambil peran akan semakin
mengecil. Tanpa TI, informasi tidak ada, dan tanpa informasi maka semua
kegiatan akan berhenti.
Globalisasi, dalam hal informasi dan dilihat dari
kacamata TI, jelas adalah keniscayaan. Tak ada jalan untuk mundur lagi. Menurut
Amartya Sen, pemenang hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 1998, teknologi harus
berpihak dan mengabdi pada manusia. Maka yang harus dilakukan dalam konteks
perkembangan TI dan globalisasi ini adalah membangun kembali keberpihakan TI
melalui strategi yang membela mereka yang selama ini ditinggalkan dan diabaikan
dalam arus globalisasi.
Bagaimana
memulai? Pertama, dari yang lokal, yaitu dengan memberikan kesempatan pada yang
kecil. Dengan populasi mencapai 2,1 juta unit usaha yang “tahan banting” –sudah
teruji dalam krisis ekonomi—maka pengusaha kecil, menengah dan koperasi
merupakan sasaran pokok yang harus didorong dan diberdayakan dalam memanfaatkan
TI untuk melakukan perdagangan elektronik karena keterbatasan modal, sumber
daya manusia dan keahlian.
Kedua,
adanya infrastruktur perangkat keras ataupun lunak. Dalam hal ini, pemerintah
harus mempunyai visi yang jelas. Dulu Indonesia pernah mempunyai konsep Nusantara 21,
yang sebenarnya sudah diresmikan penggunaannya pada akhir 1996. Konsep ini
harus diakui meniru konsep Singapore One, dan juga Malaysia Supercoridor.
Implementasinya pun saat itu sudah ada, yaitu dengan banyak munculnya wasantara.net,
hasil kerjasama antara PT Telkom dan PT Pos dan munculnya banyak ISP. Tapi
konsep Nusantara 21 terhenti dan terganggu karena krisis ekonomi dan politik.
Sekarang, konsep ini sebenarnya bisa dilanjutkan lagi karena embrionya sudah
muncul di masyarakat yang berupa ISP, warnet dan lain-lain. Mungkin ini akan
lebih mudah karena dulu Nusantara 21 itu sebuah proyek menara gading yang di
bawahnya masih kosong. Nah, sekarang tinggal pemerintahnya.
Referensi : http://audentis.wordpress.com/2000/12/25/globalisasi-teknologi-informasi-dan-perubahan-sosial/
Referensi : http://audentis.wordpress.com/2000/12/25/globalisasi-teknologi-informasi-dan-perubahan-sosial/
0 comments:
Post a Comment